Halaman

Kamis, 06 Oktober 2016

Iklan Pembunuhan (A Murder is Announced)





Judul                     : Iklan Pembunuhan (A Murder is Announced)
Penulis                 : Agatha Christie
Alih Bahasa         : Joyce K. Isa
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kelima : Maret 2013
368 hlm

Perang Dunia Kedua baru saja usai. Di mana-mana kehidupan sulit. Bahan bakar dan makanan masih harus dijatah. Di tengah situasi demikian, suatu Jumat pagi tanggal 29 Oktober, penduduk Chipping Cleghorn, dusun kecil di Inggris, dikejutkan oleh sebuah iklan pembunuhan.
Maka petang itu hamper semua penduduk Chipping Cleghorn mendatangi Little Paddocks, rumah salah satu tetangga mereka, sekedar memuaskan keingintahuan. Ada yang menganggapnya permainan atau lelucon belaka. Tetapi kemudian seorang pria benar-benar terbunuh, dan seorang wanita cedera. Semua orang pun menjadi bingung.
Belum lagi peristiwa mengejutkan itu terlupakan, kembali terjadi pembunuhan lain dalam jangka waktu begitu singkat. Siapakah pembunuh berdarah dingin ini? Apa hubungannya dengan penghuni di Little Paddocks? Dan pertanyaan yang paling penting: Sanggupkah polisi meringkusnya sebelum dia sempat membunuh lagi?


Setiap hari , Johnny Butt berkeliling mengitari desa Chipping Cleghorn dengan sepedanya untuk mengantarkan Koran pagi para penduduk. Namun khusus hari Jumat dia juga akan mengantarkan Koran lokal The Gazette. Dan tidak seperti biasanya hari itu, mereka semua memperhatikan sebuah iklan yang cukup aneh, terselip di antara kolom pribadi.


Berita Pembunuhan: akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 29 Oktober, di Little Paddocks, pukul 06.30 sore. Datanglah, Kawan-kawan. Ini adalah satu-satunya pemberitahuan.


Begitulah bunyi iklan tersebut. Tentu saja menimbulkan rasa penasaran bagi semua penduduk dusun itu. Hampir semua dari mereka tertarik untuk pergi ke Little Paddocks yang mana merupakan kediaman Miss Blacklock. Hingga akhirnya tibalah waktu yang dinanti-nantikan itu. Meski Miss Blacklock juga ikut membaca iklan tersebut, dan menganggap itu adalah keisengan keponakannya, Patrick Simmons, namun mau tidak mau dia menyuruh pelayannya, Mitzi untuk mempersiapkan kedatangan para tamu. Dia tahu, pasti akan banyak yang datang untuk mempertanyakan kegiatan tersebut. Itu karena banyak orang yang mengira bahwa iklan tersebut mengacu kepada permainan pembunuhan di mana ada yang akan berperan sebagai korban dan juga detektif. 

Tapi ternyata apa yang mereka kira permainan ternyata adalah merupakan pembunuhan yang sebenarnya. Seorang pria muda, Rudi Scherz, resepsionis sebuah hotel yang tiba-tiba menerjang masuk ke rumah tersebut tepat pada pukul 06.30 di mana waktu itu lampu tiba-tiba padam, ditemukan sudah tewas ketika lampu kembali menyala, dan terdengar letusan suara tembakan. Sementara itu sang tuan rumah mengalami pendarahan di telinganya. Dia mengatakan bahwa dia terkena tembakan namun meleset. Semua yang hadir menjadi panik dan ketakutan hingga mereka menelpon polisi. 

Ini tentunya kasus yang cukup rumit bagi Inspektur Dermot Craddock. Untung ada Sir Henry Clithering yang merekomendasikan tentang seorang perawan tua yang memiliki kegemaran terhadap hal-hal seperti itu.

“Dia hanyalah seorang detektif paling ulung yang pernah diciptakan Tuhan. Kecerdikan alamiah yang berkembang subur dengan latar belakang yang tepat.” (hlm. 48)

Itulah sosok Miss Marple kita yang hebat. Meski Craddock sendiri menganggapnya enteng, namun dia adalah seorang yang otaknya bisa bekerja dengan cepat. Craddock sendiri akhirnya harus membuktikan bahwa memang Miss Marple bukanlah sekedar seorang nenek-nenek tua dengan kegemaran merajut ataupun hanya berkebun saja. Namun berkat Miss Marple-lah dia akhirnya dapat menyelesaikan kasus ini. Dan setelah itupun dia tetap rendah hati dan menganggap yang dilakukannya bukanlah apa-apa.


“Usaha-usaha kecil dari pihak saya hanyalah insidental. Andalah yang merasa tidak puas, Mr. Craddock. Andalah yang tidak menginginkan kasus ini ditutup.” (hlm. 333)


Novel Agatha Christie kali ini berkisah tentang wanita tua yang akan mendapat warisan yang lumayan besar sehingga pantas untuk dijadikan sasaran pembunuhan. Ada pula kisah persahabatan dari masa lalu, juga kecurigaan terhadap keponakan jauh yang mengincar harta warisan itu. Agak rumit karena diikuti dengan pembunuhan satu ke pembunuhan berikutnya. Setiap orang patut dicurigai dengan motif masing-masing. Namun hanya Miss Marple yang akan menunjukkan siapa penjahat sebenarnya. Novel yang benar-benar menarik dengan twist yang tak terduga. Ah... pengen sungkem sama Miss Marple.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar