Judul : Iklan Pembunuhan (A
Murder is Announced)
Penulis : Agatha Christie
Alih Bahasa : Joyce K. Isa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kelima :
Maret 2013
368 hlm
Perang Dunia Kedua baru saja
usai. Di mana-mana kehidupan sulit. Bahan bakar dan makanan masih harus
dijatah. Di tengah situasi demikian, suatu Jumat pagi tanggal 29 Oktober,
penduduk Chipping Cleghorn, dusun kecil di Inggris, dikejutkan oleh sebuah
iklan pembunuhan.
Maka petang itu hamper semua
penduduk Chipping Cleghorn mendatangi Little Paddocks, rumah salah satu tetangga
mereka, sekedar memuaskan keingintahuan. Ada yang menganggapnya permainan atau
lelucon belaka. Tetapi kemudian seorang pria benar-benar terbunuh, dan seorang
wanita cedera. Semua orang pun menjadi bingung.
Belum lagi peristiwa mengejutkan
itu terlupakan, kembali terjadi pembunuhan lain dalam jangka waktu begitu
singkat. Siapakah pembunuh berdarah dingin ini? Apa hubungannya dengan penghuni
di Little Paddocks? Dan pertanyaan yang paling penting: Sanggupkah polisi
meringkusnya sebelum dia sempat membunuh lagi?
Berita Pembunuhan: akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 29 Oktober, di Little Paddocks, pukul 06.30 sore. Datanglah, Kawan-kawan. Ini adalah satu-satunya pemberitahuan.
Begitulah bunyi iklan tersebut. Tentu
saja menimbulkan rasa penasaran bagi semua penduduk dusun itu. Hampir semua
dari mereka tertarik untuk pergi ke Little Paddocks yang mana merupakan
kediaman Miss Blacklock. Hingga akhirnya tibalah waktu yang dinanti-nantikan
itu. Meski Miss Blacklock juga ikut membaca iklan tersebut, dan menganggap itu
adalah keisengan keponakannya, Patrick Simmons, namun mau tidak mau dia
menyuruh pelayannya, Mitzi untuk mempersiapkan kedatangan para tamu. Dia tahu,
pasti akan banyak yang datang untuk mempertanyakan kegiatan tersebut. Itu karena
banyak orang yang mengira bahwa iklan tersebut mengacu kepada permainan
pembunuhan di mana ada yang akan berperan sebagai korban dan juga detektif.
Tapi ternyata apa yang mereka
kira permainan ternyata adalah merupakan pembunuhan yang sebenarnya. Seorang pria
muda, Rudi Scherz, resepsionis sebuah hotel yang tiba-tiba menerjang masuk ke
rumah tersebut tepat pada pukul 06.30 di mana waktu itu lampu tiba-tiba padam,
ditemukan sudah tewas ketika lampu kembali menyala, dan terdengar letusan suara
tembakan. Sementara itu sang tuan rumah mengalami pendarahan di telinganya. Dia
mengatakan bahwa dia terkena tembakan namun meleset. Semua yang hadir menjadi panik
dan ketakutan hingga mereka menelpon polisi.
Ini tentunya kasus yang cukup
rumit bagi Inspektur Dermot Craddock. Untung ada Sir Henry Clithering yang
merekomendasikan tentang seorang perawan tua yang memiliki kegemaran terhadap
hal-hal seperti itu.
“Dia hanyalah seorang detektif paling ulung yang pernah diciptakan Tuhan. Kecerdikan alamiah yang berkembang subur dengan latar belakang yang tepat.” (hlm. 48)
Itulah sosok Miss Marple kita
yang hebat. Meski Craddock sendiri menganggapnya enteng, namun dia adalah
seorang yang otaknya bisa bekerja dengan cepat. Craddock sendiri akhirnya harus
membuktikan bahwa memang Miss Marple bukanlah sekedar seorang nenek-nenek tua
dengan kegemaran merajut ataupun hanya berkebun saja. Namun berkat Miss
Marple-lah dia akhirnya dapat menyelesaikan kasus ini. Dan setelah itupun dia
tetap rendah hati dan menganggap yang dilakukannya bukanlah apa-apa.
“Usaha-usaha kecil dari pihak saya hanyalah insidental. Andalah yang merasa tidak puas, Mr. Craddock. Andalah yang tidak menginginkan kasus ini ditutup.” (hlm. 333)
Novel Agatha Christie kali ini berkisah tentang wanita tua yang akan mendapat warisan yang lumayan besar sehingga pantas untuk dijadikan sasaran pembunuhan. Ada pula kisah persahabatan dari masa lalu, juga kecurigaan terhadap keponakan jauh yang mengincar harta warisan itu. Agak rumit karena diikuti dengan pembunuhan satu ke pembunuhan berikutnya. Setiap orang patut dicurigai dengan motif masing-masing. Namun hanya Miss Marple yang akan menunjukkan siapa penjahat sebenarnya. Novel yang benar-benar menarik dengan twist yang tak terduga. Ah... pengen sungkem sama Miss Marple.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar