Halaman

Minggu, 18 September 2016

Hercule Poirot and The Greenshore Folly





Judul : Hercule Poirot and The Greenshore Folly
Hercule Poirot dan Pesta Pembunuhan
Penulis : Agatha Christie
Alih Bahasa : Nadya Andwiani
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2016
168 hlm


Karya klasik Agatha Christie yang belum pernah diterbitkan – hilang selama 60 tahun


Sebuah pesta menjadi kisruh karena ada permainan yang tidak berlangsung dengan semestinya. Hercule Poirot diundang atas permintaan Mrs. Ariadne Oliver. Akan ad permainan pembunuhan di sana – tetapi ketika terjadi pembunuhan sungguhan, mau tak mau Poirot turun tangan untuk menyelidikinya.

Seperti dijelaskan dalam buku ini, ini adalah sebuah novella yang di tulis oleh sang Ratu Kriminal – Agatha Christie, lokasi ceritanya didasarkan pada tempat yang nyata, sebuah tempat di mana Agatha Christie biasa menghabiskan liburan musim panasnya bernama Greenway House di Sungai Dart, Devon Selatan. Dalam novella ini sendiri disebutkan sebagai Greenshore. Hampir semua lokasi bangunan-bangunannya persis sama dengan yang asli. 

Alkisah, Mrs. Oliver yang seorang penulis menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam sebuah permainan pembunuhan (fete) yang dirancang olehnya atas permintaan sang pemilik rumah, Sir George Stubbs. Meski dia sudah membereskan semuanya dan tampak siap untuk permainan itu, namun karena perasaan gelisahnya, maka dia menghubungi Poirot agar bersedia datang untuk menolongnya bangkit dari kegelisahannya itu. Sejenis intuisi membayanginya bahwa aka nada pembunuhan yang sebenarnya di balik permainan itu sendiri namun dia tak mampu mencurigai siapa atau di mana hal tersebut akan terjadi. 


“Entahlah… Itulah yang aku ingin Anda temukan. Tapi aku merasa – dan perasaan ini semakin menjadi-jadi – bahwa diriku – oh!- dimanipulasi…. Diperdaya… Sebut saja aku bodoh sesuka Anda, tapi aku hanya bisa mengatakan jika ada pembunuhan sungguhanbesok alih-alih pembunuhan palsu, aku tidak akan terkejut!” (hlm.43)


Poirot, seperti biasa jika hidungnya sudah mengendus hal-hal semacam itu, maka akan dengan cermat melakukan pengamatan terhadap orang-orang di sekitarnya meski dengan tidak terlalu kentara. Menanyai masing-masing orang tentang orang lain, memperhatikan polah dan tingkah laku bahkan mimik setiap orang. Hingga kemudian hal yang dicurigai Mrs. Oliver benar-benar terjadi. Begitu banyak tokoh yang ada tentu membuat kita menebak-nebak siapa pembunuh dan apa motifnya. Hingga akhir cerita, ada beberapa tebakan saya yang benar, karena ternyata saya sudah membaca karya Agatha yang judulnya “Kubur berkubah (Dead man’s folly)”  meski itu sudah bertahun lampau. Untuk diketahui, Kubur Berkubah adalah pengembangan dari novella ini sendiri. 

Karena ini adalah merupakan novella – seperti disebutkan di atas, maka ceritanya cukup singkat dan tak terlalu bertele-tele. Tapi kerumitan khas sang Ratu Kriminal ini akan tetap membuat kita susah untuk menebak siapa pelaku kejahatannya. Kita akan dikenalkan kepada karakter serta kepribadian setiap tokoh melelaui pengamatan Poirot, membuat kita mencurigai hampir setiap orang. 


“Aku penasaran,” kata Poirot.”Aku sangat penasaran… (hlm. 125)”


Dalam buku ini sendiri menjadi agak tebal karena dituliskan pengantar dari Tom Adams, pembuat ilustrasi buku-buku Agatha Christie (sangat mencengangkan mengetahui dia ternyata belum pernah bertemu langsung dengan penulis tersebut), dan juga cucu Agatha, anak dari Rosalind, Mathew Prichard (dia yang menjelaskan tentang lokasi Greenway House tersebut). Selain itu pada bagian akhir juga ada penjelasan yang cukup panjang dari John Curran mengenai novella ini, bahkan tentang cerita royalti yang akan disumbangkan ke gereja setempat juga ada beberapa kutipan catatan-catatan Agatha mengenai novella ini. Cukup menarik untuk dilihat, membuat kita akan berseru : “Oooh…! seperti ini rupanya sang penulis membuat kisahnya.” Yang jelas buku ini sangat membuat saya penasaran karena embel-embel tulisan karya klasik yang belum pernah diterbitkan, baru terbit setelah 60 tahun kemudian bahkan setelah Agatha sendiri meninggal. Novel Kubur Berkubah sendiri terbit dua tahun setelah novella ini dikembangkan (1956).


Kuharap bahwa setelah membaca buku ini, dan mungkin menonton film yang dibintangi David Suchet, Anda dapat mengunjungi lokasi aslinya. Ada suguhan menarik yang menanti Anda di sana! (tulisan dari Mathew Prichard) (hlm. 25)


Kalimat di atas jelas sangat meracuni saya untuk mengunjungi Greenway. Kapan oh kapaaaan….?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar