Halaman

Rabu, 28 September 2016

Jake & Melly





Judul     : Jake & Melly
Penulis : Anna Anderson
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Seri Amore
Jakarta, 2015
248 hlm

Melly, seorang gadis survivor kanker, mengurung diri dari dunia dan tinggal di apartemen sendirian setelah menjalani berbagai proses untuk kesembuhan penyakitnya. Salahsatu proses yang menyakitkan bagi dirinya terutama adalah karena pengangkatan payudara kirinya yang lantas membuatnya minder dan merasa bahwa dunia tak akan lagi sama dalam memandangnya. Terlebih tunangannya, Ricky yang sudah berencana menikahinya  sebelumnya, bahkan meninggalkan Melly pasca operasi, dan kemudian tak ada kabar sama sekali setelah itu.

Lalu ada Jake, pria muda yang bekerja di offshore, tetangga seaparteman Melly , awal berkenalan dengan Melly karena pesanan kue Sherly pacarnya yang diantarkan Melly ke unit Jake. Andrew, cowok kecil berusia 11 tahun, adik tiri Jake yang datang berlibur ke Indonesia menemani Jake, langsung terpesona pada kemampuan memasak Melly dan bahkan langssung akrab dengan Melly. Dengan cepat Melly bisa dekat dengan Andrew dan Jake. Mereka bahkan berlibur bersama ke Bandung hanya dalam hitungan hari setelah berkenalan. Ada sedikit keanehan di sini sebenarnya. Melly yang seharusnya  introvert karena penyakitnya yang dulu itu dengan terlalu cepat membuka diri terhadap Andrew dan kakaknya.  



Tak banyak konflik yang ditawarkan novel ini. Padahal sebenarnya masih banyak yang bisa di gali lebih dalam. Misalkan karakter Sherly yang tak banyak dimunculkan, hanya selentingan lewat sebagai pelengkap saja. Juga sempat ada sedikit kesalahan menurut saya, yang mana awalnya Sherly disebut berambut coklat karena di cat, tapi di halaman … disebut berambut hitam (meski mungkin saja sih dia sudah mengecat ulang  rambutnya). Selain itu juga ada disinggung tentang yayasan bagi para survivor kanker milik Winda, tentunya ini akan menjadi nilai tambah seandainya masalah ini ditambahkan porsinya sedikit lebih banyak.

Saya sendiri agak gemas dengan karakter Melli, dua kali ditinggalkan Ricky harusnya bisa membuat dia sadar bahwa jelas saja Ricky adalah pria pengecut yang tak pantas dijadikan pasangan. Sementara ada Jake di depan matanya yang jelas-jelas mau menerima dengan ikhlas segala kelebihan dan kekurangannya. Syukurlah chemistry yang dibangun antara Melly dan Jake sangat terasa, sehingga pembaca jadi bisa ikut-ikutan sedih maupun bahagia bersama Melly. Oh ya, karena Jake sebenarnya adalah bule, maka saya tidak akan protes jika banyak percakapan berbahas Inggris diselipkan, tapi untuk novel ini malah hanya ditemukan dalam percakapan di awal cerita, begitu tahu Andrew terlebih  Jake dapat berbahasa Indonesia, maka percakapan bahasa Inggrispun hilang dengan serta merta.

Tapi secara keselurahan saya lumayan suka dengan kisah Melly & Jake. Memberi kita pesan moral untuk tak boleh dengan mudah putus asa juga jangan gampang menyerah dengan keadaan yang kita alami. Selain itu, kita juga bisa belajar untuk jangan pernah menolak mendampingi orang-orang yang tengah berjuang dengan penyakitnya. Mereka sangat butuh dukungan dari orang-orang terdekat agar mampu melalui semua itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar