Halaman

Jumat, 22 Juni 2012

# 11 Tahun - Tahun Bahagia

Judul asli : These Happy Golden Years
Pengarang : Laura Ingalls Wilder
Penerbit : BPK Gunung Mulia Cetakan ke-8 Tahun 2006
306 halaman

Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1943, dan mengisahkan hubungan Laura dan Almanzo mencakup periode tahun 1882 - 1885.

Laura mulai meninggalkan rumah untuk pergi mengajar di daerah tempat Pak Brewster tinggal, 19 km jauhnya dari kota. Laura tinggal di rumah Pak Brewster dan harus berhadapan dengan Bu Brewster yang tidak begitu ramah.
Laura begitu gugup dan merasa agak takut menghadapi pengalaman pertamanya untuk mengajar. Di tengah dinginnya embusan salju, dia akhirnya memantapkan dirinya melangkahkan kaki ke sekolah. Muridnya hanya 5 orang, bahkan ada yang lebih tua dari dirinya. Ruby, Tommy, Ruth, Charles, dan Clarence, itulah murid2 pertama Laura. Akhirnya tidak terasa satu minggu berlalu. Sebuah kejutan untuk Laura bahwa ternyata Almanzo menjemputnya untuk pulang ke rumah. Dan begitu seterusnya, Almanzo menjemputnya di hari Jumat, kemudian mengantarkannya kembali ke keluarga Brewster pada hari Minggu sore dengan menaiki giring-giring kereta luncur. 
Banyak pengalaman diperoleh Laura saat mengajar di sekolah. Menghadapi murid yang lebih tua darinya tentu cukup sulit. Kadang-kadang Clarence dengan sengaja mengganggunya, namun dalam menghadapinya Laura mengikuti nasehat dari Ma. Ma sendiri dulu adalah seorang guru, oleh karenanya dia mengharapkan salah seorang anaknya menjadi guru, dan karena Mary telah menjadi buta, tugas itu dilimpahkan kepada Laura. Meski Laura tak begitu senang namun dia harus tetap menghadapinya. Untunglah di tengah dinginnya cuaca musim dingin itu, Almanzo yang sedang pdkt terhadap Laura tetap setia mengantar dan menjemputnya. Masa 2 bulan mengajar akhirnya berlalu. Laura menerima gajinya namun dia menyerahkannya kepada Pa agar Pa menyimpannya untuk  biaya sekolah Mary.  Berakhirnya masa mengajar membuat Laura agak khawatir apa dia masih bisa menaiki kereta luncur milik Almanzo.
Tetapi rupanya setiap akhir minggu Almanzo tetap mengundangnya untuk berkereta bersama.
Namun Nellie Oleson muncul lagi menjengkelkan Laura dengan genitnya selalu meminta untuk ikut menaiki kereta luncur Almanzo. Untunglah kemunculan Nellie ini berakhir di buku ini karena dia beserta keluarganya kembali ke New York.
Suatu hari Mary akhirnya pulang liburan ke rumah. Mereka senang sekali bisa bertemu Mary lagi. Mary menceritakan semua yang dialaminya di sekolah Iowa tersebut. Mereka sekeluarga berbahagia karena mengetahui ternyata Mary senang berada di sekolah khusus itu dan rupanya dia banyak menemukan teman di sana.
Keuangan keluarga mereka mulai membaik, Pa menjual sapi dan membelikan Ma sebuah mesin jahit. 
Laura ditawari lagi untuk mengajar, dan dia kembali mengajar di sebuah sekolah tak begitu jauh dari rumah mereka.
 Gaji dari hasil mengajar kembali diserahkan Laura kepada Pa untuk membelikan sebuah piano untuk Mary agar dia kelak dapat memainkannya saat pulang lagi nanti. Sayang sekali liburan berikutnya Mary tidak bisa pulang karena dia pergi berlibur ke rumah temannya.

Hubungan Laura dan Almanzo terus berlanjut, dan suatu sore di atas kereta luncur, Almanzo melamar Laura serta memberikan sebuah cincin.
Selama masa pertunangan tersebut, Laura tetap sibuk mengajar, dan Ma sibuk menjahit gaun untuk Laura. Almanzo pun juga sibuk membangun rumah kecil di sebuah tanah pepohonan. Hingga suatu hari Almanzo mengajak Laura untuk segera menikah demi menghindari keluarga Almanzo yang berencana datang dan mengadakan pesta pernikahan besar. Akhirnya di suatu pagi tanggal 25 Agustus 1885 merekapun menikah di hadapan Pendeta Brown.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar